Syaikh Abul Hasan Al Mishri, Hizbi Ngaku Salafi

Cover muka buku syaikh abul hasan al-mishri tokoh hizbi ngaku salafi

Cover muka buku syaikh abul hasan al-mishri tokoh hizbi ngaku salafiJudul Buku: Syaikh Abul Hasan Al Mishri, Tokoh Hizbi Ngaku Salafi
Terjemah Kitab: –
Penulis: As-Syaikh Rabi bin Hadi Al-Madkhali
Penerbit : Toobagus Publishing
Ukuran: buku besar, 17,5 cm x 25 cm, 219 halaman, berat: 400 gram
Fisik: sampul: soft cover, uv, shrink, isi: kertas hvs 70 gram
Harga : Rp 70.000, , Disc (SKB) (Rp. 14.000)

Komunitas salafi tergolong ke dalam open society (masyarakat terbuka). Siapa saja dapat hadir dalam majelis-majelis pengajian mereka. Seorang intel kepolisian dapat ikut pengajian mereka, kapanpun dan dimanapun. Begitu juga seorang penyusup dari sel-sel teroris dapat pula hadir disana. Apakah tujuannya untuk membuat keonaran atau tujuan lain mereka.

Sehingga semua orang mudah masuk ke komunitas mereka dan mengaku salafi tetapi mempunyai pemikiran yang nyeleneh alias menyimpang. Namun itu akan diketahui karena manhaj salaf mengajarkan orang-orang menempuhnya dengan prinsip-prinsip aqidah islam murni yang dibawa oleh Rasulullah dan para salaf setelahnya. Tidaklah seorang menyimpang yang mengaku salafi kecuali akan tercium busuk pemikiraannya.

Sebagaimana asalnya salafi adalah mengikuti para salaf shalih dan para ulama sesudahnya yang menempuh jalan salaf shaleh. Maka sebagaimana diperintahkan dalam Al-Qur’an mereka kembali kepada penjelasan dan bimbingan para ulama dalam menyikapi suatu perkara. Mereka kembali merujuk kepada para ulama sekarang yang menempuh jalan salafush shalih, yang ada di negeri timur tengah sekarang.

Karena itu apa yang difatwakan para ulama mereka terkait permasalahan dakwah akan sampai ke tengah komunitas-komunitas salafi di berbagai belahan bumi ini. Diantara fatwa-fatwa mereka adalah fatwa tentang kesesatan Abul Hasan Al-Mishri.

Siapa tak kenal dengan Abul Hasan Al-Misri seorang orator ulung yang memiliki kemampuan memobilisasi masa. Seorang yang mendengarkan ucapannya akan hanyut dan seolah-olah terhipnotis olehnya. namun Apakah anda tahu siapakah sebenarnya dia dan bagaimana pergaulannya?

Dari yang semula ingin beragama seperti Salaf As-shalih, Al-Mishri justru tertarik untuk beragama seperti anggota-anggota Ikhwanul Muslimin. Ia mulai berpikir seperti Hasan Al-Banna, lalu Sayyid Qutb dan belakangan Muhammad al-Ghazali.

Oleh karena itu, Syaikh Rabi’ bin Hadi al-Madkhali salah seorang Syaikh salafi di Arab Saudi, tergerak meluruskan kesalahan Al-Mishri. Setelah bertahun-tahun berusaha menyadarkanya, Syaikh Rabi’ mulai mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang berisi bentahan terhadap pemikiran Al-Mishri seperti buku terjemahan yang ada di tangan pembaca sekarang ini.

Tinggalkan Balasan