Sirah Nabawiyyah Terjemah Rahiqul Makhtum

Judul Buku: Sirah Nabawiyyah Terjemah Rahiqul Makhtum
Terjemahan Kitab: Siratur Rasulillah Ar-Rakhiq Al-Makhtum
Penulis: Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri (Al-Jami’ah As-Salafiyyah India)
Penerbit: Gema Ilmu
Ukuran: buku besar, 16 x 24,5 x 4 cm, 858 halaman, berat: 1.000 gr
Fisik: sampul: hard cover, lapisan doff, shrink plastik, isi: qpp, tinta hitam
Harga: Rp 185.000, , disc (SKB)

Deskripsi Singkat Buku Sirah Nabawiyyah Terjemah Rakhiqul Makhtum

Buku ini adalah salah satu referensi terbaik sebagai bahan bacaan tentang sirah nabawiyah. Buku ini meraih juara pertama dalam lomba karya tulis ilmiyah tentang sejarah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diselenggarakan oleh Rabithah al-‘Alam al-Islami Makkah al Muharramah pada tahun 1398 H. Sehingga sangat pantas untuk dimiliki setiap muslim agar mengetahui secara lengkap biografi dan sejarah perjalanan hidup Rasuluiah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Karena dengan kita mengetahui sirah perjalanan hidup Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam maka kita secara otomatis mempelajari Islam, karena beliaulah Sang Pembawa syariat islam yang terangnya bagaikan cahaya hingga menjadikan malam seperti siang. Begitu jelas tanpa ada yang tersembunyi. Cahaya yang dengannya Allah keluarkan manusia dari kegelapan menuju jalan yang terang (kejayaan islam). Beliau telah memikul amanah tersebut sehingga tiada satu perkara pun dalam agama islam ini kecuali telah beliau jelaskan. Hingga kehidupan manusia yang semula dalam kegelapan dan kezaliman berubah menjadi manusia yang beradab dan berakhlaq mulia. Kemunafikan tersingkap dan pelaku kemunafikan hidup dalam kehinaan. Penindasan dan kesewenangan pun hilang. Keadilan, kemakmuran, kesejahteraan, dan kemuliaan bernar-benar terwujud di bawah cahaya wahyu-Nya yang beliau sampaikan dengan sempurna

Pembara yang budiman…

Lalu bagaimanakah dinamika kehidupan yang beliau alami sebelum diangkat menjadi nabi dan rasul hingga beliau selesai menunaikan tugas-tugas berat tersebut…?

Lalu bagaimana pula beratnya tantangan dan gangguan yang beliau temui dalam menjalankannya …?

Insyaallah Pembaca akan mendapati jawabannya di dalam buku ini berupa kisah nyata perjuangan & pengorbanan nabi dan para sahabat beliau yang tulus dan suci. Juga kecintaan dan pembelaan mereka kepada beliau sedemikian rupa yang akan menambah serunya kisah nyata perjalanan hidup Nabi nan mulia ini yang ditulis dalam untaian kalimat dan kata-kata yang baik dan bagus oleh asy-Syaikh Shafiyurrahman al Mubarakfuri.

 

Penjelasan Asy-Syaikh Abdulullah Al-Bukhari hafizhahullah terhadap Kitab Ar-Rahiqul Makhtum dan penulisnya

Penanya: ”Apakah Kitab ar-Rahiqul Makhtum karya al-Mubarakfuri termasuk kitab tentang sirah (sejarah hidup Nabi) dari ahlussunnah?”

Asy-Syaikh Abdullah al-Bukhari hafizhahullah menjawab,

”Bagaimanakah yang dimaksud dengan menurut ahlussunnah?! Apakah yang dimaksud kitab ini -yang disusun oleh syaikh kami, yaitu asy-Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri termasuk kitab ahli  bid’ah?! Kalau tidak demikian maksudnya, lalu bagaimana maksudnya?!

Yang pasti kitab ini adalah kitab yang asy-Syaikh (Shafiyurrahman) mengumpulkan dalam masalah ini. Beliau telah berusaha memilahnya. Dalam bab ini beliau memiliki sumbangsih meskipun beliau juga memasukkan di dalamnya sebagian riwayat yang butuh ditinjau ulang dan diteliti lebih dalam.”

Asy-Shyaikh Abdullah bin Abdurrahim al-Bukhari juga menjelaskan tentang guru beliau, yaitu asy-Syaikh Shafiyurrahman alMubarakfuri:

“Adapun asy-Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri juga termasuk orang yang aku belajar kepadanya. Aku membaca di hadapannya kutubussittah. Dan kami sempat melewati beberapa bagian. Kami lebih banyak membaca dari kitab al-Jami (jami’at-Tirmidzi aig). Juga membaca sebagian kitab-kitab nahwu dan sharaf yang masyhur di Negara India. Juga mempelajari sebagian kitab-kitab akidah dan selainnya.

Aku bermulazamah (belajar secara khusus, -pen) sekitar dua tahun. Dan asy-Syaikh (al-Mubarakfuri) lebih banyak diamnya. Ya, dan beliau seorang yang cinta kepada as–sunnah serta membelanya.”