Sikap Ahlussunnah Terhadap Pemerintah: Wajib Taat Selain Maksiat

Judul: Sikap Ahlussunnah Terhadap Pemerintah: Wajib Taat Selain Maksiat
Penulis: Muhammad bin Nashir Al-‘Uraini
Bersama: Syaikhul Islam, Ibnu Qayyim Al-Jauzaiyah, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, Abu Ja’far Ath-Thahawi, Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di, Syaikh Abdul Aziz Bin Baz, Syaikh Shlaih Al-Utsaimin, Syaikh Shalih Fauzan
Penerbit: Penerbit An-Najiyah
Tebal : 128 halaman
Fisik : 12 cm x 19,5 cm, uv, soft cover
Diskon: (SKB)

Harga: Rp. 10.000

Tatkala nilai-nilai Islam dirasa asing oleh tiap pemeluknya, niscaya kerugian demi kerugian akan diderita umat ini. Kaum muslimin bisa terseret ke dalam arus nilai modernitas yang semu, yang kering dari nilai-nilai spiritualitas yang menyejukkan. Ketidakpahaman umat terhadap Alquran dan Assunnah berdasar pemahaman salafush shalih pada ujungnya melahirkan sikap-sikap kontra produktif bagi umat itu sendiri. Umat akan banyak dirugikan karena berkah dari langit menjadi tersendat lantaran maksiat.
Satu sikap yang menonjol pada era kini, yaitu sikap menyelisihi penguasa karena prinsip-prinsip demokrasi memperkenankan tentang hal itu, merupakan sikap yang dianggap lumrah, bahkan dijadikan komoditas untuk menarik simpati masyarakat. Aksi menentang penguasa, mengambil peran oposisi, melempar kritik secara terbuka di hadapan publik terhadap penguasa, adalah sikap-sikap yang harus dikoreksi ulang. Sejalankah segala tindakan semacam itu bila diukur dengan Alquran dan Assunnah. Telah ada contoh dari pendahulu umat (Salafush Shalih) terhadap tindakan-tindakan yang kini banyak dilakukan sebagian kaum muslimin?
Apa yang terjadi dewasa ini merupakan malapetaka yang menimpa umat. Mala-petaka ini terjadi karena nilai-nilai yang telah diejawantahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya yang mulia telah ditinggalkan dan tidak lagi menjadi nafas kehidupannya. Kiblat umat sudah mengarah pada nilai-nilai demokrasi yang dijajakan kaum kafir.
Buku sederhana ini setidaknya bisa menjadi bahan telaah untuk mengingatkan kembali umat pada nilai-nilai luhur yang kini mulai redup. Ini merupakan upaya dan bentuk partisipasi kami menghidupkan kembali nilai-nilai islami dalam menghadapi penguasa.

Tinggalkan Balasan