Sejarah Berdarah Al-Quds & Al-Aqsa, Duka di Negeri Palestina

Sampul Buku: Sejarah Berdarah Al-Quds & Al-Aqsa, Duka di Negeri Palestina Plus Al-Aqsa Versi Syiah

Sampul Buku: Sejarah Berdarah Al-Quds & Al-Aqsa, Duka di Negeri Palestina Plus Al-Aqsa Versi SyiahJudul Buku: Sejarah Berdarah Al-Quds & Al-Aqsa, Duka di Negeri Palestina
Plus Al-Aqsa Versi Syiah
Terjemah Kitab: Al-Quds Dirasatu Tarikhiyyah haula Al-Masjid Al-Aqsha wa Al-Quds Asy-Syarif,
dan Syiah Wa Al-Masjid Al-Aqsha
Penulis: Dr. Abdul Fattah Hasan Abu ‘Ulayyah, Thariq Ahmad Hijaz
Penerbit : Toobagus Publishing
Ukuran: buku besar, 17,5 cm x 25 cm, 226 halaman, berat: 400 gram
Fisik: sampul: soft cover, uv, plastic shrink, isi: kertas hvs 70 gram
Harga : Rp 75.000, , Disc (SKB) (Rp. 15.000)

“Tanah ini milik kami, hei anak-anak kera, bukan milik kalian.”

Sinopsis Buku Sejarah Berdarah Al-Quds dan Al-Aqsa: Orang-orang Islam menyebut tanah suci ketiga mereka dengan nama Al-Quds. Yang dari nama itu pula muncul nama Kudus. Bukan Yerusalem, bukan Jerusalem. Sebab, Yarusalem atau Jerusalem berarti kota Dewa Salem, dewa dalam kepercayaan bangsa Kan’an Kuno.

Di Al-Quds itulah juga terdapat Masjid Al-Aqsa. Dulu, Ibnu Taimiyah pernah mengatakan, “Masjid Al-Aqsa adalah nama dari semua bagian masjid yang dibangun oleh Nabi Sulaiman. Sebagian orang menyatakan bahwa Masjidil Aqsa adalah tempat shalat yang dibangun oleh Umar bin Al-Khattab sebagai bangunan pertamanya. Memang shalat di tempat yang dibangun ‘Umar bin Al-Khattab untuk kaum muslimin ini lebih utama dibandingkan shalat di bagian lain dari masjid.”

Sayang, Al-Quds ini sudah dikuasai orang-orang Yahudi. Direbut paksa di depan mata-mata umat Islam dalam sebuah persengkongkolan yang licik. Dari situ, pantaslah jika Al-Quds sekarang adalah sebuah duka yang menanah bagi umat Islam. Bertahun-tahun dan entah sampai kapan.

Dengan smua itu anehnya orang-orang syiah dan ahmadiyah memiliki persepsi yang berbeda tentang Masjid Al-Aqsa. Buat mereka, Masjid Al-Aqsa bukan masjid yang ada di Al-Quds sekarang ini. Bukan bangunan yang ingin direbut kembali oleh kaum muslimin dari negara Yahudi selama ini.

Lihat ini. Salah seorang tokoh syiah Ja’far Ali Murtadha Al-Amili, menulis dalam buku “Masjid Al-Aqsa Aina?”, dia berkata: “Sudah nyata sekali bagi kita semua sejumlah fakta tentang kekhususan-kekhususan masjid al-aqsa. Dan perkara yang sudah disepakati pula adalah fakta-fakta bahwa Masjid Al-Aqsa bukanlah yang ada di Palestina itu.” Yang lebih menggelikan lagi, orang-orang Ahmadiyah menganggap bahwa Masjid Al-Aqsa adalah masjid qadiyan.

Semua ini akan dibahas dalam buku yang tersedia di griyasunnah.com ini. Silahkan pembaca menelaah lembar demi lembar buku ini. Dan semoga Allah memberkahi kita semua lewat buku ini.