Nikmatnya Sunnah Poligami, Tinjauan Hukum Poligami menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah

Judul: Nikmatnya Sunnah Poligami, Tinjauan Terhadap Hukum Poligami di Bawah Pancaran Al-Qur’an dan As-Sunnah
Terjemah: Ahkam At-Ta’addud Fi Dhau’ Al-Kitab Was Sunnah
Penyusun: Ihsan bin Muhammad bin ‘Ayisy Al-‘Utaibi
Penerbit: Cahaya Tauhid Press
Fisik : 15,5 cm x 24 cm, uv, shrink, soft cover
Tebal: 272 halaman
Disc (SKB)
Harga : Rp 35.000

Mengamalkan poligami -sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam nan suci- di bawah cahaya ilmu sungguh membuahkan kebahagiaan hidup tersendiri. Apatah lagi jika cahaya yang menerangi itu adalah Al-Qur’an dan sunnah Nabi Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia. Tiada kegelapan dan keresahan, semuanya sirna oleh pancaran ilmu yang memberi petunjuk dan mengobati.
Betapa tidak, beriring keikhlasan dan kesabaran, maka hikmah serta maslahat peletak syariat nyata terasa dan pahala yang dijanjikan telah menunggu di sana. Tanpa semua itu, kenyataan sungguh jauh dari kebaikan yang diharapkan. Atas dasar ilmu, seorang mukmin sejati tentu akan menundukkan hawa nafsu di hadapan syariat Allah dengan lapang dada, harapan akan pahala yang terpatri dalam hati dan upaya tuk enyahkan ambisi pribadi. Ketidaksanggupan tak harus jadi membenci, yang terbaik adalah belajar dan menggali ilmu serta hikmah di dalamnya.
Dengan poligami, Islam ingin mewujudkan keluarga sakinah, kebahagiaan yang bertambah dengan kebahagiaan berikutnya, dan bukan sebaliknya! Tentu, bagi yang mampu menunaikan keadilan yang dituntut syari at. Tak perlu alergi atau sembunyi-sembunyi, bukan hanya untuk para suami, isteri-isteri tercinta dan ukhti muslimah yang mendambakan pahala dan kasih sayang Rabbnya mesti pula mengkajinya.
Buku ini merangkum ilmu dan hikmah, pengalaman dan nasehat berharga seputar tema kita

Semoga bermanfaat dalam rangka mengembalikan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam nan mulia ini kepada kemurnian petunjuk dan teladan Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam agar menjadi solusi dari permasalahan-permasalahan di dalamnya demi membantah syubhat, pembelaan terhadap pelecehan, sekaligus tuntunan melaksanakan poligami yang syar’i.

Tinggalkan Balasan