Judul: Faedah Penting Fiqih Al-Bani Seputar Puasa dan Haji (Edisi Revisi)
Dikumpulkan dari Kitab Nidham Faraid mimma fi Silsilati Al-Albani minal-Fawaid, Abdul Lathif bin Muhammad bin Abi Rabi’
Penyusun: Abu Muadz As-Salafy
Penerbit: Ittibaus Salaf Press
Fisik : 14,5 cm x 20,5 cm, doff, soft cover
Tebal: 188 halaman.
Harga: Rp. 25.200
Disc 10 %
Daftar isi buku :
Fiqih Al-Bani Seputar Puasa
1. Wajibnya berpuasa dan berhari raya bersama kaum Muslimin
2. Pada kondisi apa dibolehkan puasa wajib dengan niat di siang harinya?
3. Gambaran fajar yang dengannya diharuskan menahan makan dan minum (imsak)
4. Berbuka puasa dengan beberapa suapan dan segera menuju shalat maghrib
5. Perkara yang di sunnahkan dalam berbuka
6. Gugurnya larangan berpuasa bagi yang junub
7. Larangan berpuasa diwaktu safar jika membahayakan orang yang berpuasa
8. Keutamaan orang yang berbuka atas orang yang berpuasa di waktu safar
9. Sebab diberikannya pilihan bagi musafir antara berpuasa dan berbuka
10. Disyariatkannya bersiwak bagi yang berpuasa diwaktu kapanpun dia mau
11. Apakah memakai celak dan jarum suntik termasuk dari pembatalpembatal puasa
12. Diterimanya puasa ramadhan tidak bergantung pada pengeluaran shadaqoh fitri
13. Berbuka puasa tanpa alasan (yang benar) di tengah-tengah menunaikan puasa ramadhan
14. Shalat tarawih sebelas rakaat
15. Dimana seorang muslim beri’tikaf?
Fiqih Al-Bani seputar haji
1. Keutamaan haji dengan berkendaraan
2. Wajibnya ihram dari Miqat
3. Wajibnya Tamattu’di dalam haji
4. Perkara yang harus dijauhi di dalam umrah sama dengan perkara yang harus dijauhi di dalam haji
5. Larangan bagi wanita yang berihram untuk menutup wajanya dengan khimar (penutup kepala)
6. Bolehnya bagi yang berihram untuk menutup wajahnya karena adanya hajat (disana)
7. Alasan disyariatkannya berjalan cepat di saat thawaf
8. Tahiyyat (penghormatan)nya kepada Baitullah bagi selain yang ihram ialah dua rakaat
9. Mabit (bermalam) di Abthah di malam kesembilan di bulan Dzulhijjah
10. Memungut batu jumrah dari Mina bukan dari Mudzalifah
11. Apakah pelaku haji melempar jumrah sambil berjalan?
12. Melempar jumrah Aqobah menyebabkan halal untuk melakukan segala sesuatu kecuali mendatangi istri(jima’)
13. Bagi siapakah disyariatkannya Umrah Tan’im?
14. Tata cara pemanfaatan hadyu dan dhahaya (daging qurban) di Mina
15. Pelebaran Ka’bah dan pembukaan pintu lain pada Ka’bah
16. Disyariatkannya ziarah ke kubur Nabi shallallahu’alaihi wa sallam
17. Apakah para penziarah kubur Nabi -shallalllahu’alaihi wa sallam- berkedudukan seperti sahabat
18. Ziarah kubur Nabi -shallallahu’alaihi wa sallam- dan apa-apa yang disebutkan bersamanya tidak akan menggugurkan kewajiban lainnya.